Kamis, 13 April 2023

PENTINGNYA MENERAPKAN EVENT MARKETING DALAM MEMULAI SEBUAH BISNIS & TIPS KONSEP DESAIN YANG MENARIK PENGUNJUNG

TEKNIK EVENT MARKETING BISNIS KULINER YANG SUKSES 


Event marketing adalah salah satu strategi jitu yang dapat diaplikasikan di semua bisnis dan cocok untuk kita pertimbangkan bila ingin meningkatkan brand awareness, branding bisnis, hingga customer value yang terus terbangun dari waktu ke waktu. Tidak hanya menguntungkan bagi penyelenggara acara dan sponsor, event marketing juga dapat memperkaya wawasan para peserta. Kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk saling menginspirasi, mengedukasi, dan memberikan pengalaman menarik bagi peserta. 

Indonesia merupakan salah satu negara  dengan tingkat kuliner  terbesar di dunia. dengan berbagai aneka ragam jenis rempah yang ada diindonesia membuat setiap cita rasa yang ada disetiap makanan memiliki ciri khas tersendiri. Banyak makanan Indonesia yang sudah mendunia, antara lain, sate, rendang, tempe, nasi goreng, sop buntut sapi dll. Bisnis Kuliner merupakan bisnis yang cocok  jika para wirausahawan jika ingin mencoba memulai membuka usaha. 

Dalam memulai sebuah usaha bisnis kita perlu menerpakan sebuah event marketing untuk meningkatkan penjulan produk yang kita jual. event marketing menjadi salah satu strategi pemasaran yang populer dan efektif di era digital seperti sekarang ini. penjualan melalui media sosial, aplikasi pesan instant, dan situs pemesanan makanan online memungkinkan bisnis kuliner untuk dengan mudah menjangkau calon konsumennya tanpa perlu mengikuti acara atau event tertentu. 

Namun, event atau acara masih menjadi kebutuhan bagi bisnis kuliner yang ingin meningkatkan brand awareness, menciptakan pengalaman, mengumpulkan umpan balik, dan secara langsung memperluas jangkauan pasar. Namun, membuat event kuliner yang menarik dan sukses bukanlah hal yang mudah. Kita perlu membuat konsep desain yang menarik agar menarik minat pengunjung. 

Berikut adalah tips konsep desain untuk Event agar pengunjung tertarik dengan produk yang kita jual.

1.    Buat konsep yang menarik

Pertama-tama, identifikasi audiens target Anda dan buatlah konsep yang sesuai dengannya. Misalnya, jika target pasar Anda adalah mahasiswa, maka konsep yang trendi, modern, dan Instagramable mungkin lebih menarik bagi mereka dibandingkan konsep tradisional atau klasik Pilih warna yang menerik. 

2. Gunakan warna yang menarik

Warna adalah faktor paling penting dalam desain. Pilihlah warna sesuai dengan konsep dan citra merek Anda. Warna yang cerah dan menerik akan menarik perhatian orang.

3. Gunakan  properti yang menarik

Properti seperti papan tulis lampu unik atau aksesoris vitage dapat membawa suasana yang berbeda ke area Anda. Pastikan untuk memilih properti yang berhubungan dengan konsep Anda.

4. Buat  fotografi yang menerik

Pengunjung yang memotret Event kuliner dan berbagi di media sosial mereka dapat menjadi suatu keuntungan. Buatlah sudut pandang yang menarik dan fotografi yang memikat agar mereka selalu ingin mengambil foto di sana.

 5. Gunakan material dan teknik unik

Pertimbangkan penggunaan material dan teknik unik dalam desain Anda. Misalnya, Anda dapat mencoba menggunakan bahan bahan kayu, akrilik, kain atau kertas untuk booth Anda. Tekstur, bentuk, dan susunan yang unik dapat menambahkan keunikan dan meningkatkan nilai estetika dari Event Anda.

Dalam membuat Event kuliner yang sukses, konsep desain yang menarik sangat penting. Pengunjung akan lebih tertarik dengan produk yang Anda tawarkan. Jika Anda dapat membuat area Anda menjadi lebih menarik, nyaman dan mengesankan. Selain menyiapkan menu makanan, jangan lupa mempersiapkan citra merek digital yang menarik agar konsumen mengenal brand Anda. Dengan menggabungkan banyak komponen menjadi satu, pasti akan menghasilkan sebuah event kuliner yang sukses dan besar.

 

Kamis, 06 April 2023

CARA MENGOTIMALKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

CARA MENGOTIMALKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE UNTUK PENGEMBANGAN USAHA



E-commerce adalah sebuah model bisnis yang dilakukan secara online dengan menggunakan internet sebagai media transkasi. Dalam e-commerce, pembeli dan menjual melakukan transaksi jual beli secara virtual, melalui platform e-commerce yang tersedia di internet. 

Beberapa platform e-commerce terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut:

  • Shopee
  • Tokopedia
  • Bukalapak
  • Lazada
  • Zalora
E-commerce menjadi sangat populer karena mudah diakses,  memiliki beragam produk dan juga efisien dalam melakukan transaksi jual beli, Selain itu, berbelanja melalui e-commercre juga memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk konsumen karena bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah.

Bagi para pelaku bisnis, e-commerce adalah media yang sangat efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Dalam memanfaatkan e-commerce, ada beberapa cara untuk mengoptimalkan penjualan, di antaranya :

  • Memilih platform e-commerce yang tepat, pilihlah platform e-commerce yang tepat untuk bisnis Anda. Lakukan riset terlebih dahulu tentang platform e-commerce yang ada di Indonesia, dan carilah yang paling sesuai dengan segmentasi bisnis Anda.

  • Menyelesaikan administrasi dan persyaratan, Ada beberapa dokumen dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum bisa memulai bisnis di platform e-commerce, seperti KTP atau NPWP. Selesaikan semua dokumen ini, harus dipenuhi terlebih dahulu agar bisnis dapat berjalan dengan mulus

  • Membuat deskripsi produk yang menarik, Buat deskripsi produk yang detail dan menarik agar bisa menarik minat konsumen. Jangan lupa untuk menyediakan foto produk yang berkualitas agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.

  • Mengoptimalkan pencarian, Agar mudah dicari oleh konsumen, gunakan kata kunci yang tepat saat memasukkan data produk ke dalam platform e-commerce. Dengan begitu, produk bisnis Anda akan muncul ketika konsumen mencari produk dengan kata kunci yang sesuai

  • Menawarkan promosi, Menawarkan promosi seperti potongan harga atau gratis ongkir dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk Anda. Promosi-promosi seperti ini harus menarik dan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen.

  • Menjaga kualitas pelayanan, Jaga kualitas pelayanan dengan melakukan respons terhadap pertanyaan konsumen dengan cepat dan memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.

Dalam mengoptimalkan penjualan menggunakan e-commerce, pelaku bisnis juga harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan mereka. Dengan cara tersebut, bisnis bisa terus berkembang dan juga berhasil bersaing di pasar e-commerce yang semakin ketat.

Selasa, 04 April 2023

Konteks, konten, proses evaluasi sistem informasi

 Konteks, konten, proses evaluasi Sistem Informasi



Pengertian Evaluasi SI

Evaluasi dari awal kemunculannya sampai dengan saat ini terus mengalami perkembangan. Evaluasi merupakan istilah baru dalam kajian keilmuan yang telah berkembang menjadi disiplin ilmu sendiri.

Pengertian Evaluasi Sistem Informasi menurut para Ahli 

  • Menurut Stufflebeam yang dikutip oleh Ansyar (1989) bahwa evaluasi adalah proses memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk  mempertimbangkan alternatif – alternatif keputusan.

  • Menurut the joint committee on standars for educational evaluation (1994), mendefinisikan bahwa evaluasi sebagai kegiatan investigasi yang sistematis tentangkeberhasilan suatu tujuan.

  • Menurut Djaali, Mulyono dan Ramli (2000) mendefinisikan bahwa evaluasi sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan standar objektif yang telah ditetapkan kemudian diambil keputusan atas objek yang dievaluasi.

  • menurut Wirawan (2006) evaluasi adalah proses mengumpulkan dan menyajikan informasi mengenai objek evaluasi, menilainya dengan standar evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi.

  • Menurut Ralp Tyler (1950) mendefinisikan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah dapat terealisasi. 
Dari berbagai definisi tersebut di atas, dapat diintisarikan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi program adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu program pemerintah, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif atau pilihan yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

Fungsi Evaluasi  sistem informasi meliputi manajemen dan pengoperasian pengolahan informasi. 

Adapun ruang lingkup yang termasuk dalam evaluasi fungsi sistem ini adalah 

  • Manajemen fungsi informasi 
  • Penetapan karyawan pengolahan informasi 
  • Proses pengembangan untuk aplikasi baru 
  • Pengoperasian 
  • Pengendalian dan pengamanan 

Evaluasi Framework

Kerangka evaluasi (kadang-kadang disebut kerangka Pemantauan dan Evaluasi, atau yang lebih baru kerangka Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran) memberikan kerangka kerja keseluruhan untuk evaluasi di berbagai program atau evaluasi yang berbeda dari satu program (misalnya evaluasi proses; evaluasi dampak).

Kerangka evaluasi dapat mencakup panduan tentang sumber data dan proses manajemen. Kadang-kadang termasuk teori program / model logika keseluruhan dan prinsip-prinsip untuk memandu perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan evaluasi

Berikut ini adalah beberapa Langkah – Langkah yang terlibat dalam lingkup evaluasi, adalah :

  • Mengidentifikasi Kebutuhan (identify requirement), Langkah awal dalam proses mengembangkan Kerangka Evaluasi melibatkan klarifikasi tujuan dan fokusnya. Klarifikasi tujuan Kerangka Evaluasi melibatkan identifikasi fungsi yang tepat untuk dilayani, sementara memperjelas fokusnya memerlukan identifikasi prioritas masalah yang membutuhkan perhatian. Menetapkan parameter Kerangka Evaluasi melibatkan pelingkupan sumber daya yang tersedia terhadap harapan dan ketersediaan data terhadap persyaratan data. Kerangka waktu untuk penyelesaian Kerangka dan hasil utamanya, seperti laporan, juga memerlukan identifikasi awal. Proses ini paling baik dilakukan melalui diskusi pertemuan awal yang diadakan dengan penyandang dana, tim program, dan stakeholder kunci utama terkait lainnya.
  • Tentukan Pengaturan Partisipasi Memfasilitasi, partisipasi stakeholder merupakan bagian integral dari pengembangan Kerangka Evaluasi. Bagian ini membahas pendekatan untuk pemetaan dan pelibatan stakeholder. Proses identifikasi dan pemilihan stakeholder, dan menentukan peran yang akan mereka adopsi dalam pengembangan dan pelaksanaan Kerangka Evaluasi, dikenal sebagai pemetaan stakeholder. Proses ini juga melibatkan identifikasi stakeholder mana yang memiliki kepentingan dalam hasil dan laporan yang dihasilkan dari proses evaluasi. Kelompok terakhir kemungkinan besar akan menyertakan stakeholder selain mereka yang terlibat dalam desain dan implementasi Kerangka
  • Identifikasi Kemungkinan dan Pendekatan yang Disukai, Sebagai lanjutan dari pemilihan dan pelibatan stakeholder, ada kebutuhan untuk mengidentifikasi pendekatan evaluasi yang disukai dan metodologi evaluasi terkait yang akan mendukung pengembangan dan pengoperasian Kerangka Kerja Evaluasi. 
  • Tinjau Parameter Sumber Daya Dalam mengembangkan Kerangka Kerja Evaluasi, pertimbangan awal harus diberikan untuk menilai kemampuan sistem untuk menghasilkan data evaluasi yang diperlukan. 
  • Konfirmasi Tujuan dan Parameter Kerangka Stakeholder, mungkin berdasarkan draf garis besar, dan perbaikan apa pun yang dilakukan sebagai tanggapan. Setelah disepakati, pemahaman selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam paragraf pengantar dokumen Kerangka Kerja Evaluasi. Pemahaman ini memberikan landasan di mana seluruh Kerangka ini dapat dikembangkan.

Perbedaan Monitoring dan Evaluasi 

 

Monitoring

Evaluasi

User utama

 

Evaluator yang bekerja dengan stakeholder utama termasuk staf program

Kepentingan utama

-          Mendukung pengelolaan pengambilan keputusan.

-          Akuntabilitas internal dan ekstenal

Belajar untuk perbaikan kebijakan dan program, termasuk untuk pengambilan keputusan yang lebih strategis

 

Monitoring

Evaluasi

Waktu

Berkelanjutan dan tepat waktu

Berkala, kurang tepat waktu dan kurang teratur

Cakupan

-          Implementasi, terhadap keingingan sehari hari, apa yang dihasilkan program (keluaran) dan hasil langsung

-          apakah program diimplementasikan sesuai rencana (fidelity)

-          penggunaan dana dan sumber daya program lainnya, termasuk staf

-          tingkat keterlibatan dan tanggapan langsung stakeholder terhadap program

-          perkembangan langsung dalam konteks kebijakan program dan lingkungan

-          kinerja terhadap indikator dan target

-          Pencapaian tujuan

-          Perubahan pada hasil dan tingkat dampak dan tingkat atribusi program

-          bagaimana sumber daya program digunakan

-          program sesuai dengan konteks kebutuhan stakeholder, dan lingkungan kebijakan

-          keterlibatan dan reaksi stakeholder

-          kualitas dan nilai program secara keseluruhan

-          kemungkinan kelanjutan manfaat dari program

Sumber daya

Bagian dari proses manajemen

Membutuhkan sumber daya khusus sebagai bagian dari anggaran program secara keseluruhan

Pengukuran

-          indikator dan target

-          menggunakan satu metode untuk mengukur setiap varibael

-          Kriteria dan Standar

-          umumnya multimetode dalam pendekatan dalam desain metodologis yang lebih ketat

Alasan kemajuan atau Perubahan

Tidak dapat menjelaskan mengapa atau mengapa area kinerja tidak tercapai

-          mencoba menjelaskan alasan pencapaian atau tidak tercapainya bidang kinerja (termasuk yang dicakup oleh indikator dan target)

Atribut

Tidak berurusan dengan masalah atribut

-          Upaya untuk mengidentifikasi konstibusi

Kesimpulan

Kemampuan program dan masalah kinjerja

Pembelajaran, apa yang harus berhasil dan apa yang tidak, dengan rekomendasi untuk perbaikan program

Pelaporan

-          Pelaporan rutin ( mis triwulanan , tahunan)

-          Seringkali berdasarkan kebutuhan penyandang dana

-          Pelaporan yang lebih sederhana yang lebih sederhana, format yang digunakan seperti tabel dan bagan

-          Melaporkan pada interval yang disepakati termasuk ujian yang disepakati termasuk ujian tengah semester dan ruang akhir

-          Laporan evaluasi terperinci

 Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks memberikan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan suatu program yang akan on going. Selain itu, konteks juga bermaksud bagaimana rasionalnya suatu program. Analisis ini akan membantu dalam merencanakan keputusan, menetapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan program secara lebih terarah dan demoktratis

Menurut Para Ahli 

  • Menurut Baline R. Worthern & James R Sanders, 1979), Evaluasi konteks ( context evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan menyediakan alasan – alasan (rationale) dalam penentuan tujuan.
  • Menurut Stufflebeam (1983) menyatakan evaluasi konteks sebagai fokus institusi yang mengidentifikasi peluang dan menilai kebutuhan.
  • Menurut (Isaac and Michael, 1981) Evaluasi konteks juga mendiagnostik suatu kebutuhan yang selayaknya tersedia sehingga tidak menimbulkan kerugian jangka Panjang.

Proses Evaluasi Sistem Informasi

Evaluasi yang dirancang dan diaplikasi dalam praktik implementasi kegiatan ini disebut dengan evaluasi proses. Untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan strategi yang telah dilaksanakan tersebut, maka perlu diadakannya evaluasi. Evaluasi tersebut dinamakan evaluasi proses. Evaluasi proses termasuk mengidentifikasi permasalahan prosedur pada pelaksanaan kejadian dan aktivitas. Setiap perubahan – perubahan yang terjadi pada aktivitas dimonitor secara jujur dan cermat. Pencatatan aktivitas harian penting dilakukan karena berguna pada pengambilan keputusan untuk menentukan tindak lanjut penyempurnaan dan menentukan kekuatan dan kelemahan program.

Tujuan evaluasi proses 

 Tujuan evaluasi proses untuk mengidentifikasikan atau memprediksi dalam proses pelaksanaan, seperti cacat dalam desain prosedur atau implementasinya (Badrujaman, 2009). Evaluasi proses juga bertujuan untuk meyediakaan informasi sebagai dasar memperbaiki program, serta untuk mencatat dan menilai prosedur kegiatan dan peristiwa. Selain itu, 

Tujuan utama evaluasi proses dikemukan oleh Worthen and Sanders (1973) ada beberapa, yaitu : 

  • Mengetahui kelemahan selama pelaksanaan termasuk hal – hal yang baik untuk dipertahankan 
  • Memperoleh informasi mengenai keputusan yang ditetapkan 
  • Memelihara catatan – catatan lapangan mengenai hal – hal penting saat implementasi dilaksanakan

Evaluasi Produk

Evaluasi produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengukur, menginterpretasikan dan menilai pencapaian program (Stufflebeam & Shienfield, 1985). Evaluasi produk adalah evaluasi mengukur keberhasilan pencapaian tujuan, evaluasi dapat juga bertujuan untuk mengumpulkan deskripsi dan penilaian terhadap luaran (Outcome) dan menghubungkan itu semua dengan objektif, konteks, input, informasi dan proses, serta untuk menginterprestasikan kelayakan dan keberhargaan sebuah program.

Evaluasi Input

Evaluasi input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan bagaiman menggunakan sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan program. Evaluasi input meliputi analisis personal yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber – sumber yang tersedia, alternatif – alternatif strategi yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan dan penjadwalan. Evaluasi masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam menspesifikasikan rancangan procedural.

K

3 HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM MERUMUSKAN MASALAH PENELITAN DAN CONTOHNYA


MASALAH PENELITIAN 



Masalah dalam penelitian adalah suatu persoalan atau hal yang menjadi fokus penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian harus jelas dan spesifik agar dapat dipecahkan melalui penelitian yang dilakukan.

MASALAH PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Menurut para ahli, masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau sebuah persoalan yang belum terjawab dan harus diselesaikan menggunakan metode ilmiah. 

Beberapa definisi masalah penelitian menurut para ahli adalah  : 

  • Menurut Ranjit Kumar (2019), masalah penelitian adalah suatu isu atau hal yang memerlukan penyelesaian, dan penelitian dilakukan untuk mencari solusi atas masalah tersebut. 

  • Menurut Kothari (2004), masalah penelitian adalah gap atau kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan harapan atau tujuan yang ingin dicapai.

  • Menurut Sobari (2017), masalah penelitian adalah krisis atau ketidakseimbangan yang terjadi dalam suatu sistem atau keadaan yang mengharuskan adanya tindakan untuk mengatasinya.

  • Menurut Wiersma dan Jurs (20050,  masalah penelitian adalah pertanyaan atau pernyataan yang merumuskan area penelitian dan menciptakan fokus dalam penelitian tersebut.
Dengan menentukan masalah penelitian secara jelas, peneliti dapat mengidentifikasi tujuan dan arah penelitian sehingga memudahkan dalam merancang metodologi penelitian dan mengevaluasi hasil penelitian.

Dalam merumuskan masalah penelitian, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu: 

  • Relevansi: Masalah penelitian harus relevan dengan kepentingan sosial atau akademik. Peneliti harus memastikan bahwa masalah penelitian yang diangkat masih merupakan permasalahan yang aktual dan memiliki implikasi signifikan bagi kehidupan manusia atau pengembangan ilmu pengetahuan Contoh: Pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja di era digital

  • Keaslian: Masalah penelitian harus orisinal atau belum banyak diteliti oleh peneliti lain. Peneliti harus melakukan tinjauan literatur untuk memastikan bahwa masalah penelitian yang diangkat belum banyak diteliti atau belum ada studi yang serupa. Contoh: Pengaruh jenis musik terhadap perkembangan otak manusia (terutama otak anak-anak). 

  • Fokus: Masalah penelitian harus jelas dan spesifik. Peneliti harus mempersempit cakupan masalah agar fokus dan mudah ditelaah Contoh: Pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas 6 SD di Kota Surabaya. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut, peneliti dapat menentukan masalah penelitian yang tepat dan memberikan kontribusi positif bagi pengetahuan atau masyarakan


APA ITU MASALAH PENELITAN DAN CONTOH PENELITIAN

 MASALAH PENELITAN



Masalah penelitian adalah fenomena atau permasalahan yang menjadi fokus utama dalam sebuah penelitian. Masalah penelitian biasanya digunakan sebagai landasan untuk menentukan tujuan dan hipotesis penelitian, serta untuk mengidentifikasi babak-babak penelitian yang tepat.

CONTOH PENELITIAN

Contoh penelitian dalam sebuah pendidikan berbasis online, hal yang harus diperhatikan sebagai berikut : 

  • Efektivitas pembelajaran online dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 

  • Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran online. 

  • Peran dan keterlibatan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran online anak-anak. 

  • Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan mahasiswa dalam memilih dan memanfaatkan sumber belajar online yang tepat dan relevan. 
  • Dampak ketergantungan terhadap teknologi pada pola pikir dan perilaku anakanak dan remaja dalam konteks pembelajaran online. 

TEKNIK MENDEFINSIKAN MASALAH PENELITIAN SECARA LENGKAP DAN KESIMPULAN

TEKNIK MENDEFINSIKAN MASALAH PENELITIAN



Proses mengidentifikasikan dan memahami masalah yang ingin diteliti secara rinci dan terperinci. Definisi masalah penelitian harus mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah tersebut, seperti penyebab, implikasi, dan dampak yang dihasilkan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mempersempit fokus penelitian dan menentukan tujuan yang jelas dan terstruktur. Teknik mendefinisikan masalah penelitian adalah proses yang dilakukan untuk mengidefikasikan dan membatasi permasalahan yang dijadikan fokus dalam penelitian. Tahap ini sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan akan tepat sasaran, sesuai dengan tujuan, dan mampu memberukan solusi yang diharapkan. 

Berikut adalah langkah langkah teknik mendefinisikan masalah penelitian secara lengkap.

  • Mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan, Tahap pertama dari teknik mendefinisikan masalah adalah mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan. Identifikasi ini dilakukan dengan mencari tahu apa yang membuat peneliti tertarik pada topik tersebut. Dipahami bahwa identifikasi masalah sangat tergantung pada passion peneliti.

  • Melakukan penjelasan, Setelah masalah teridentifikasi, tahap selanjutnya adalah menjelaskan dengan deskripsi yang tepat dan singkat. Dalam tahap ini, peneliti perlu memahami secara lengkap dan menjabarkan masalah yang akan dipecahkan. Hal tersebut akan membantu peneliti dalam memahami konsep dan faktor-faktor yang menyangkut masalah tersebut. 

  • Memuat Sumber-Sumber Referensi,  Sumber-sumber referensi yang dan relevan memegang peranan yang penting dalam definisi masalah. Sumber-sumber tersebut membantu peneliti dalam mengidentifikasi basis yang mendasari permasalahan. Dan menambah wawasan tentang permasalahan yang sedang di bahas. 

  • Memahami lingkup waktu dan tempat penelitian, Lingkup waktu dan tempat merupakan variabel penting yang harus diidentifikasi sebelum menentukan permasalahan. sehingga ada pemahaman yang lebih terukur tentang kondisi dan situasi saat itu.

  • Memahami tujuan penelitian, Dalam pembuatan masalah penelitian, peneliti harus menguasai dengan baik apa yang ingin dicapai melalui penelitian. identifikasi ini sangat penting sebagai langkah awal dalam mendapatkan informasi yang benar sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian. 

KESIMPULAN

Dari langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik mendefinisikan masalah penelitian membutuhkan ketelitian dalam mengidentifikasi, deskripsi, sumber-sumber referensi, waktu dan tempat, serta tujuan penelitian. Semua faktor tersebut harus dipertimbangkan secara matang agar penelitian dapat diarahkan pada masalah yang tepat dan sepenuhnya memahami faktor yang berkaitan dengan masalah tersebut. Selain itu, teknik definisi masalah penelitian dapat meningkatkan kualitas penelitian yang diinginkan 

MANAJEMEN RISIKO DALAM BISNIS USAHA KULINER KUE PIE SUSU

MANAJEMEN RISIKO DALAM SEBUAH BISNIS Dalam bisnis usaha kuliner, seperti usaha kue pie susu, risiko merupakan suatu hal yang tak terhindar...